Minggu, 10 Juli 2022

Pemerintah Gandeng Swasta Terapkan Praktik Kemitraan demi Kemajuan Petani

 


Pemerintah mengajak pihak swasta untuk melaksanakan praktik kemitraan dengan petani. Hal ini dinilai penting karena berpengaruh besar dalam mendorong lompatan kemajuan dan peningkatan kualitas Petani di Indonesia.


Untuk itu dibutuhkan peran aktif dari pemerintah untuk mendukung beragam aspek terkait pertanian tembakau, mulai dari infrastruktur, sarana dan prasarana pertanian, hingga pendampingan. Dukungan kementerian teknis dalam memitigasi adanya siklus musim yang seringkali berdampak terhadap hasil tanam para petani, termasuk petani tembakau, sangat diperlukan. Apalagi komoditas ini menjadi harapan petani karena memiliki nilai ekonomi yang baik


Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Kementerian Pertanian Ardi Praptono yang turut mendampingi menyampaikan apresiasinya atas konsistensi PT HM Sampoerna Tbk dalam menjalankan program kemitraan bersama petani tembakau sejak tahun 2009.


Sinergi yang dibangun dari pola kemitraan ini tentunya menjadi jaminan bagi petani akan serapan hasil panen serta pembelian dengan harga yang stabil. Sehingga menghindarkan petani akan ketidakpastian akibat rantai penjualan yang berjalan tanpa kemitraan.


Program kemitraan dengan petani tembakau yang dijalankan Sampoerna diwujudkan melalui pendampingan, bimbingan teknis, akses yang mudah terhadap permodalan serta prasarana produksi pertanian, hingga jaminan pembelian bagi petani sesuai dengan kesepakatan.


Sementara itu, Kepala Urusan Eksternal Sampoerna Ervin Pakpahan mengapresiasi dukungan dari Kemenko Perekonomian dan Kementerian Pertanian terhadap program kemitraannya. Ia mengatakan Sampoerna dan pemerintah mengupayakan hal yang sama, yaitu mendorong kemajuan pertanian tembakau di Indonesia.


Di Wonogiri, program kemitraan Sampoerna dilaksanakan melalui perusahaan pemasok tembakau, PT Sadhana Arifnusa, dengan memberikan bimbingan bagi para petani mitra. Pendampingan tersebut berlangsung mulai dari pembibitan, penanaman, hingga panen guna menjaga kualitas tembakau yang dihasilkan.


Selain Wonogiri, program tersebut juga dijalankan di sejumlah sentra penghasil tembakau di pulau Jawa, seperti Rembang, Jember, dan Bondowoso. Tanpa program kemitraan, rantai perdagangan tembakau yang panjang melalui sejumlah tengkulak berpotensi mengurangi keuntungan petani secara signifikan.


Sampoerna telah menjalankan program kemitraan dengan petani tembakau bertajuk “Sistem Produksi Terpadu” selama lebih dari satu dekade. Program yang dijalankan melalui perusahaan pemasok tembakau ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tembakau dan kesejahteraan petani.


#IndonesiaG20

0 komentar:

Posting Komentar