Minggu, 10 Juli 2022

Sekarang Giliran Australia Tawarkan Kerja Sama Ikut Bangun IKN di Kaltim

 


Konsul Jenderal Australia di Makassar, Bronwyn Robbins menawarkan kesiapan Pemerintah Australia untuk ikut serta dalam proses pembangunan Ibu Kota Nusantara di Sepaku, Kalimantan Timur dengan infrastruktur ramah lingkungan.


Australia dan Kalimantan Timur telah memiliki hubungan bisnis dan masyarakat yang kuat selama bertahun-tahun. Pada Kesempatan ini Australia akan membantu Indonesia dalam menyukseskan pembangunan IKN di Kaltim.


Jendral Australia Bronwyn Robbins menyampaikan keinginan Pemerintah Australia di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese untuk lebih mengeratkan lagi kerja sama Kaltim dan Australia.


Konsul Jenderal Robbins juga menegaskan potensi untuk melanjutkan peluang kerja sama di bawah Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) dan program kerja sama ekonominya.


"Kita akan merevitalisasi hubungan perdagangan dan investasi kita demi meningkatkan perekonomian Australia dan Indonesia," jelas Robbins.


Konsul Jenderal Robbins juga siap membantu memfasilitasi pengusaha Kaltim dan Australia untuk meningkatkan perdagangan kedua negara. Gubernur Kaltim Isran Noor menyambut baik keinginan Pemerintah Australia untuk berkontribusi dalam pembangunan IKN hijau berkelanjutan dan peningkatan perdagangan Kaltim dan Australia.


"Kami sangat senang, setuju berat dan terpenting sama-sama untung. Walaupun saya tahu, Australia pasti untung banyak. Tapi lebih penting lagi, ada tindak lanjut setelah pertemuan ini," tegas Gubernur Isran.

Soal IKN hijau, Gubernur Isran menegaskan ibu kota baru itu akan menjadi satu-satunya di dunia dan belum ada di Australia.


"Kedubes Australia nanti juga akan pindah ke IKN. Kita siapkan areal lebih luas dan hijau di sana. Saya doakan Konsul Robbins nanti yang jadi Dubes Australia," canda Isran.

Ekspor Kaltim ke Australia antara lain kayu, alat berat, urea dan amonia. Periode Januari hingga Mei 2022 total ekspor Kaltim ke Australia bernilai 23,9 juta dolar Amerika Serikat.


#IndonesiaG20

0 komentar:

Posting Komentar