Jokowi perintahkan Menteri KUKM meproduksi Minyak Goreng Merah untuk komersil, diketahui Minyak makan merah ini memiliki nilai nutrisi yang baik untuk kesehatan, kandungan proteinnya tinggi, dan kaya akan Vitamin A-nya.
Saat ini sudah ada industri dalam negeri yang memproduksi minyak merah. Namun, tingkat produksi masih dalam skala rumah tangga, sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat umum. Sehingga, Jokowi meminta Teten memasarkan produk minyak merah dengan cara piloting alias masa percobaan di Kalimantan dan Sumatra pada Agustus 2022.
Rencana pembuatan pabrik minyak goreng merah ini sudah masuk dalam tahap detail engineering design atau DED. Pihak yang bertanggung jawab akan hal ini juga masih akan membahas pihak swasta atau BUMN yang bakal menggarap pembangunan pabrik minyak makan merah ini.
Minyak goreng merah bisa dijual dengan harga lebih murah dibandingkan minyak makan pada umumnya. Dikarenakan, proses pengolahan buah sawit hingga menjadi minyak makan merah lebih sederhana. Selain itu, minyak makan merah juga kaya akan vitamin A karena tidak dilakukan proses bleaching.
Jokowi menginginkan minyak makan merah berbasis koperasi, karena 35 persen produksi sawit atau CPO berasal dari petani mandiri. Nantinya ditargetkan petani memproduksi 10 ton per hari, itu butuh sawit sekitar 50 ton per hari atau 1.000 hektar. Sehingga diharapkan nantinya industri ini bisa memperbaiki perekonomian masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar