Kamis, 10 November 2022

Novel Baswedan Bela Ganjar Pranowo: KPK Jangan untuk Kepentingan Politik

 


Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK Novel Baswedan ‘turun gunung’ untuk membela Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Belakangan nama keduanya memang tengah disenggol komisi anti rasuah. Anies diduga korupsi penyelenggaraan Formula E, sementara Ganjar diduga terlibat korupsi KTP elektronik atau e-KTP.

Novel menyampaikan, secara spesifik dirinya tak membela Anies atau Ganjar. Dirinya hanya bicara objektif untuk membela kebenaran. Mantan komisioner KPK yang dibebastugaskan pada Mei 2021 ini menduga adanya upaya kriminalisasi terhadap keduanya. Dia menilai ada pemaksaan kehendak oleh KPK agar Anies dan Ganjar terjerat kasus hukum.

Nama Ganjar memang kerap disebut dalam persidangan kasus korupsi e-KTP. Bahkan, politikus PDI Perjuangan itu telah beberapa kali diperiksa sebagai saksi oleh KPK. Dalam sebuah video siniar yang diunggah di kanal Youtube Novel Baswedan pada Selasa, 18 Oktober 2022, Novel mengatakan Ganjar belum cukup bukti terlibat dalam kasus korupsi pengadaan e-KTP. Kala masih di KPK, penyidik senior itu memang terlibat menangani kasus yang menyebabkan negara merugi hingga Rp2,3 triliun tersebut.

“Saya berani berbicara bahwa memang pemenuhan alat buktinya belum masuk standar pembuktian. Kenapa saya bilang begitu? Penyidiknya dulu saya, kok. Jadi saya yang lebih tahu,” kata dia dalam video bertajuk "3 Tokoh KPK Turun Gunung Melawan Politisasi" itu.

Novel yang kini berstatus ASN Polri juga meyakini Anies tak korupsi dana Formula E. Ketua KPK Firli Bahuri disinyalir menekan satuan tugas atau satgas penyelidik supaya menaikkan status penanganan Formula E ke tahap penyidikan. Ada upaya menetapkan Anies sebagai tersangka sebelum dideklarasikan sebagai Capres 2024. Penetapan tersangka itu bermodal pendapat ahli hukum terkait adanya pelanggaran tindak pidana korupsi dalam penyelenggaraan Formula E

“Firli meminta agar Anies segera ditetapkan sebagai tersangka sebelum partai politik mendeklarasikannya sebagai calon presiden,” ujar sumber dari unsur penegak hukum kepada Tempo.

Menurut Novel, apa yang dituduhkan oleh sejumlah pihak kepada Anies terkait korupsi pendanaan Formula E tidak benar. Dia menekankan bahwa apa yang dikatakannya bukan untuk membela eks Gubernur DKI Jakarta yang purnatugas pada 16 Oktober itu. Jika pun Anies terbukti korupsi, dirinya tentu tidak akan membelanya. Novel mengatakan penting untuk disampaikan kepada publik bahwa jangan sampai KPK digunakan sebagai alat kepentingan politik.


0 komentar:

Posting Komentar