Senin, 14 November 2022

Menang di Jakarta Dengan Politik Identitas, Anies tidak cocok Maju Pilpres

 


Kader PDI Perjuangan Ruhut Sitompul menyatakan Anies Baswedan tidak akan bisa lepas dari cap Bapak Politik Identitas. Dia bahkan menyebutkan Anies Baswedan menang di Pilkada DKI Jakarta 2017 karena isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

"Enggak bisa (lepas dari cap Bapak Politik Identitas). Dia menang karena SARA, ujaran kebencian, fitnah, bahkan teror. Kurang apa itu," Ruhut

Menurut Ruhut, pendukung Anies bahkan jauh dari nilai-nilai Pancasila. "Ada pendukungnya (Anies) bilang, kalau kami punya calon kalah, Jakarta terbakar," kata dia. Selain itu, mantan kader Demokrat itu juga menyebutkan saat ini yang mendeklarasikan diri sebagai pendukung Anies Baswedan terdiri dari kelompok yang jualan agama.

"Lihat yang deklarasi dukung Anies, mantan teroris, mantan Hizbut Tahrir, FPI, PA 212, yang kerjanya dan modalnya jualan agama," lanjutnya. Eks anggota DPR itu juga menyebutkan Indonesia ialah negara dengan ideologi Pancasila dan tidak mengenal dominasi mayoritas serta tirani minoritas.

Seperti diketahui, Anies Baswedan saat ini menjadi bakal calon presiden yang diusung oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem).

Sedianya, NasDem akan mendeklarasikan Koalisi Perubahan yang akan diisi dengan Demokrat dan PKS pada 10 November. Namun, hal itu urung dilakukan. Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya memastikan Koalisi Perubahan batal dideklarasikan.

Willy menyebut deklarasi itu kemungkinan dilakukan akhir tahun. "Bisa dipastikan 10 November tidak jadi deklarasi Bersama.

Willy mengatakan rencana deklarasi itu batal lantaran PKS masih harus menggelar rapat majelis syura pada Desember nanti. Selain itu, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga baru pulang ke tanah air pada 10 November.

Karena memang, satu, PKS akan rapat majelis syura itu akhir Desember artinya. Kedua, Mas AHY dan kawan-kawan baru pulang sekitar tanggal 10 November itu.


0 komentar:

Posting Komentar