Sabtu, 19 November 2022

KEDEKATAN ANIES DENGAN HABIB RIZIEQ JADI POLEMIK

 


Pengamat mengatakan dukungan ulama peranakan Arab, termasuk Rizieq, tidak terbukti efektif menjamin kemenangan politisi. pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, telah bertemu dengan Anies Baswedan.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, mengatakan pertemuan mereka ini menunjukkan upaya Anies mengasosiasikan dirinya dengan ulama tersebut. Langkah itu tak mengejutkan, menurut Adi, karena dalam pemilihan gubernur pada 2017, Anies didukung oleh Rizieq Shihab dan para pengikutnya.

Pada Pilkada tahun 2017, Anies, berhasil memenangkan lebih dari 57% suara, mengalahkan gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama, atau BTP, yang terjerat kasus penistaan agama Islam. Proses Pilkada itu diwarnai serangkaian demonstrasi besar yang berujung pada pemenjaraan BTP.

Pengamat masalah keislaman dan pemerhati politik komunitas Arab di Indonesia, Ahmad Syarif Syechbubakr, menyebut tokoh sentral dalam demonstrasi yang disebut 212 tersebut, adalah Rizieq Shihab. Pimpinan FPI itu disebutnya berhasil menyatukan golongan konservatif baik dari kubu Islam tradisionalis maupun modernis selama protes 212.

HRS (Habib Rizieq Shihab) berhasil membentuk jaringan alumi dan ulama 212. Menurut saya, secara politik jaringan 212 itu cukup mahal dan Anies sepertinya melihat itu dalam jangka panjang. Dia ingin mempertahankan relasi itu untuk atau sampai 2024.

FPI termasuk pendukung Anies, mau tidak mau Anies harus menjaga dukungan itu. Apakah ini akan berlanjut pada kontestasi berikutnya di pilkada 2022 atau pilpres 2024? Itu sifatnya kemungkinan. Kondisi masih sangat dinamis. Namun, pengamat Ahmad Syarif menilai ada harga yang harus dibayar dalam kunjungan Anies tersebut. Karena, menurutnya, FPI tak begitu populer di sejumlah kalangan.

Rizieq Shihab ditetapkan sebagai tersangka pada 2017 dalam kasus penyebaran konten pornografi—tudingan yang disebut Rizieq sebagai fitnah dan upaya kriminalisasi. Rizieq kemudian pergi ke Arab Saudi dan bermukim di sana selama kurang lebih tiga tahun, meski pada 2018 penyidikan kasus itu dihentikan polisi. Ia juga pernah dilaporkan atas kasus-kasus lain, seperti dugaan penodaan Pancasila.

Meski Anies memenangkan Pilkada itu, menurut Adi, kemenangan Anies tak semata-mata disebabkan dukungan kelompok Islam yang diterimanya. Politik identitas itu justru hanya membuat ketegangan yang tidak berkesudahan, tapi secara elektoral tidak terlalu menguntungkan.


0 komentar:

Posting Komentar