Rabu, 16 November 2022

Anies dan Surya Paloh di “ Persimpangan Jalan ”

 


Hubungan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Jokowi disebut tengah renggang dan membawanya berada dalam persimpangan jalan. Tak sedikit yang beranggapan bahwa isu keranggangan ini muncul setelah Nasdem mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres untuk Pilpres 2024.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai hubungan Nasdem dengan Jokowi sedang berada di titik terendah. Titik terendah tersebut terlihat dari ketidakhadiran Jokowi di puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-11 Nasdem yang digelar di Jakarta Convenction Center (JCC), Senayan, Jakarta,

Agung mengatakan ketidakharmonisan Nasdem dan Jokowi juga terlihat dari video ucapan ulang tahun dari Jokowi yang tak kunjung diputar.?? Banyak yang menilai video tersebut batal diputar lantaran Jokowi tidak mengirimkan video ucapan saat waktu perayaan.

Kedua fakta inilah yang dinilai menjadi tanda kuat ada hubungan yang hampir tak bisa diselamatkan lagi antara Nasdem dan Jokowi. “Realitas politik tadi semakin memperkuat dugaan banyak kalangan bahwa hubungan Nasdem - Jokowi sedang berada di titik terendah (down) setelah selama ini berlangsung intim (up) layaknya sahabat. Sayangnya kini relasi persahabatan tersebut bertepuk sebelah tangan," tutur Agung.

Sementara itu, Paloh menegaskan bahwa Nasdem tetap mendukung pemerintahan saat ini kendati telah menyatakan dukungan terhadap Anies untuk Pilpres 2024. Ia meyakini Nasdem bisa memberikan dukungan terhadap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin hingga selesai masa jabatan pada 2024.

Bagi Paloh, Jokowi merupakan seorang sahabat. Dia ingin Nasdem menjadi sahabat sejati Jokowi yang setia dalam suka dan duka sampai akhir. Namun demikian, Paloh sadar bahwa perihal ini menjadi kewenangan presiden. Dia menyerahkan sepenuhnya nasib Nasdem di koalisi pemerintahan ke tangan Jokowi.

Sementara itu, Anies mengeklaim dirinya memilih 'jalan tak biasa' bersama Nasdem untuk maju dalam Pilpres 2024. Anies mengatakan bahwa sebetulnya ada jalan yang nyaman dan enak untuk ditempuh, tetapi Nasdem memilih jalanan yang tak biasa. "Saya bersyukur karena Bapak Ketum (Surya Paloh) memilih untuk menempuh jalan yang tidak biasa," ujar Anies di lokasi yang sama. Anies mengibaratkan perjalanan menuju Pilpres 2024 seperti sedang mendaki gunung.

Menurut dia, perjalanan yang nyaman dan enak biasanya tidak akan pernah mengantarkan mereka ke puncak mana pun. Sementara, jika mereka memilih jalan yang mendaki walaupun dalam suasana kegelapan, mereka pasti akan sampai ke puncak. "Nah Nasdem memilih untuk jalan mendaki. Saya dapat kehormatan untuk bisa jalan bersama dalam perjalanan mendaki yang mungkin terjal, yang mungkin belum ada peta rutenya, tapi perjalanan ini adalah perjalanan yang akan dicatat Republik Indonesia," tuturnya.

Anies juga mengeklaim dirinya bersama Nasdem sedang membawa misi, bukan sekadar target. Menurut Anies, misi ini harus diemban dan dilaksanakan sampai kapan pun. Sementara target akan selesai jika sudah tercapai.


0 komentar:

Posting Komentar