Jumat, 18 November 2022

Anies Jadi Pertaruhan Banyak Pihak, Netizen : Sudah Seperti Judi Bola

 


Partai Nasdem mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden 2024. Deklarasi yang tadinya akan dilakukan pada tanggal 10 November dimajukan, menyusul isu kriminalisasi Anies oleh KPK terkait dengan Formula-E.

Anies belum tentu bisa maju, Untuk maju sebagai calon presiden, sesorang harus dimajukan oleh partai / koalisi yang memenuhi standar 20%, sedangkan nasdem hanya memiliki 10% suara. Koalisi Nasdem pun agaknya terbatas, mengingat Gerindra sudah mantap mengusung Prabowo, dan 3 partai istana (PAN, PPP, dan Golkar) sudah berkoalisi dalam naungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Yang tersisa untuk menjadi rekan koalisi Nasdem adalah Partai Demokrat dan PKS. Beberapa waktu lalu santer dikabarkan mereka akan membentuk koalisi, namun sepertinya mentok karena kepentingan masing-masing partai, terutama Demokrat yang ngotot sekali memajukan AHY sebagai Capres.

 

Nasdem bisa saja berubah, Jika koalisi antara Nasdem besera Demokrat dan PKS tidak bisa menemukan hasil akhir, Nasdem bisa saja berpindah haluan dan berkoalisi dengan partai lain, KIB misalnya, yang digadang-gadang menjadi instrumen Jokowi dalam menentukan penerusnya di tahun 2024. Jika hal ini terjadi, saya ragu Anies akan tetap dimajukan sebagai calon presiden oleh Partai Nasdem.

Anies bukan Prabowo, Prabowo, meskipun kalah berkali-kali dalam kontestasi pemilu, ia tetaplah seorang tokoh dan pemilik partai. Semua kadernya adalah loyalis Prabowo. Gerindra adalah Prabowo, dan Prabowo tidak pernah kehilangan panggungnya dalam dunia politik. Beda halnya dengan Anies, yang andaikan jika benar ia maju dan kalah, saya ragu Anies akan memiliki panggung politik. Karirnya bisa saja selesai seketika, kecuali ia tetap diberi panggung.


0 komentar:

Posting Komentar