Selasa, 09 Agustus 2022

Resmikan Tower Baru RSUD Soedarso, Jokowi Tekankan Pentingnya Peningkatan Sistem Kesehatan Nasional

 


Jokowi meyakini bahwa RSUD dr. Soedarso dengan luas tanah 26,63 hektare ini memiliki fasilitas modern yang mampu melayani dan menangani kasus-kasus atau penyakit yang ada di masyarakat.

Jokowi menegaskan bahwa peningkatan kualitas kesehatan merupakan suatu keharusan, sehingga akan tercapainya negara dengan generasi yang sehat dan kuat.

Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Tower A dan B Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedarso yang berlokasi di Kelurahan Bangka Belitung Laut, Kecamatan Pontianak, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (09/08/2022) siang. 

Dalam sambutannya Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 telah banyak mengajarkan berbagai hal, terutama untuk mengevaluasi sistem kesehatan nasional yang dinilai masih banyak kekurangan dan perlu perbaikan.

“Kita banyak sekali belajar dari pandemi dua setengah tahun ini. Melihat bagaimana sistem kesehatan nasional kita, mana yang harus kita perbaiki, mana yang lamban yang harus dipercepat, sarana apa yang harus dibeli, semuanya menjadi kelihatan. 

Pada saat kita menderita memang jadi kelihatan semuanya, pada saat kita krisis kesehatan karena pandemi kelihatan semuanya. Mana yang enggak benar kelihatan, mana yang lamban kelihatan, mana yang kurang kelihatan inilah yang kita perbaiki,” pungkasnya.

Kepala Negara meyakini bahwa RSUD dr. Soedarso dengan luas tanah 26,63 hektare ini memiliki fasilitas modern yang mampu melayani dan menangani kasus-kasus atau penyakit yang ada di masyarakat. 

Dengan demikian, diharapkan masyarakat di Kalimantan Barat, khususnya Pontianak, tidak perlu pergi ke luar negeri untuk berobat.

“Saya itu paling sedih kalau mendengar ada warga negara kita yang sakit kemudian perginya ke luar negeri. Ke Malaysia, ke Singapura, ada yang ke Jepang, ada yang ke Amerika. Dan khusus untuk Kalimantan Barat saya mendengar banyak sekali yang ke Kuching. Berapa outflow kita? Uang yang keluar untuk membiayai yang sakit dan ke luar negeri, lebih dari Rp110 triliun setiap tahunnya,” ujarnya.

Presiden menceritakan bahwa pengembangan rumah sakit ini berawal dari kedatangan Gubernur Kalimantan Barat yang meminta bantuan untuk pengembangan rumah sakit berupa alat kesehatan.

“(Pembangunan) habis Rp205 miliar, alkesnya juga kurang lebih Rp200-an miliar, ini yang namanya gotong royong untuk menyelesaikan tadi uang yang harus keluar karena tidak siapnya rumah sakit kita. Tadi saya cek, ada 277 tempat tidur, cek ruang operasi, cek ICU semuanya saya lihat, sudah super modern saya jadi ingatkan enggak usah (berobat) ke luar (negeri), di sini sudah cukup untuk menangani kasus-kasus yang ada,” kata Presiden.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan bahwa rumah sakit tersebut tidak akan dikategorikan berdasarkan kelas, melainkan penanganan jenis penyakit setiap pasien.

“Rumah sakit ini nanti dioperasikan tanpa kelas, Pak, karena kami berpendapat rumah sakit itu, kelas itu (seharusnya) tergantung dari jenis penyakitnya. Jadi tidak memandang dari sisi kemampuan membayar, tetapi dari sisi jenis penyakitnya,” tuturnya.

Turut hadir dalam peresmian ini antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, dan Direktur RSUD dr. Soedarso drg. Yuliastuti Saripawan.

0 komentar:

Posting Komentar