Jumat, 19 Agustus 2022

Jangat Takut! Hanya berlaku di Era ini, Jokowi: Mengkeritik Pemerintahan akan diberi kebebasan seluas-luasnya untuk didengar dan di aspirasikan.

 


Jokowi menilai kebebasan berpendapat dalam iklim demokrasi di Indonesia tidak ada yang berkurang. Hal itu dibuktikan Jokowi dengan banyaknya pihak yang menjelekkan dan memaki dirinya. Jokowi merupakan salah satu pemimpin yang lapang dada dan selalu siap mendengarkan keluhan dan aspirasi masyarakat, sebagai bagian dari kritik semangat menuju perubahan. Masyarakat tidak perlu khawatir, Pemerintah dengan senang hati akan terus mendengar dan menerima kritikan yang dilontarkan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Pemerintah akan memanfaatkan keritikan dari seluruh warganya sebagai bagian dari motivasi perbaikan mutu pelayanan pemerintah demi tercapainya Indonesia yang aktif dan demokratis.

Awalnya, Jokowi menilai yang harus diperbaiki bersama dalam kacamata demokrasi yakni bagaimana bisa menuju kepada sebuah demokrasi gagasan atau ide. Jokowi menambahkan bahwa pemerintah ingin mengedepankan demokrasi gagasan itu ketimbang menonjolkan identitas.

"Jadi yang disampaikan itu gagasan-gagasan yang disampaikan itu adalah ide-ide, dan kita ingat bahwa lima kali pemilu bisa dilalui dengan aman dan damai," kata Jokowi 

"Kebebasan apa yang masih kurang? Orang memaki presiden, mencemooh presiden setiap hari kita dengar. Orang mendungu-dungukan presiden juga kita dengar setiap hari," tambah Jokowi.

Jokowi menilai iklim demokrasi di Indonesia sudah sangat liberal, meskipun corak masyarakat Indonesia yang ketimuran dan kerap diidentikkan dengan sifat santun dan tata krama yang baik.

Tapi kalau sudah masuk ke misalnya menghina orang, kemudian orangnya marah dan melaporkan ke polisi, nah itu sudah ke wilayah yang lain," kata Jokowi.

0 komentar:

Posting Komentar