Rabu, 10 Agustus 2022

Jokowi Yakin Ketahanan APBN 2023 mampu Hadapi Risiko Ekonomi Global

 


APBN yang kita miliki saat ini dipastikan tetap terjaga mampu dalam menghadapi tekanan global dan ketidak stabilan ekonomi dunia saat ini.

Kondisi RAPBN 2023 Indonesia sudah dirancang untuk mampu bertahan di tengah guncangan perekonomian global dan gejolak ketidakpastian yang sangat tinggi.

Joko Widodo meminta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani melakukan uji ketahanan (stress test) APBN 2023 terhadap tekanan ekonomi global.

Stress test bertujuan mengukur ketahanan sebuah sistem keuangan dalam menghadapi skenario ekonomi terburuk. Melalui simulasi ini diharapkan APBN dapat memitigasi berbagai risiko yang masih akan dihadapi tahun depan, serta dapat membuat APBN tetap terjaga dan berkelanjutan di tengah tekanan global.

“Ini yang sedang terus kita finalkan. Tadi kita membuat beberapa skenario mengenai kondisi tahun depan apabila gejolak akan berlangsung lebih besar dari yang kita asumsikan,” Kata Sri Mulyani di Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan RAPBN 2023 dirancang untuk mampu bertahan di tengah guncangan perekonomian global dan gejolak ketidakpastian yang sangat tinggi.Di samping itu Presiden Jokowi juga meminta APBN bisa dijaga untuk tetap kredibel, berkelanjutan dan sehat. “Ini kita sering menyebutkan sebagai shock absorber. Bapak Presiden juga meminta agar APBN tetap dijaga supaya tetap kredibel dan sustainable atau sehat, sehingga ini adalah kombinasi yang harus dijaga” tegasnya.

Menkeu menjelaskan Dana Moneter Internasional (IMF) telah menurunkan proyeksi ekonomi global dari 3,6% ke 3,2% tahun ini. Lembaga ini juga memproyeksikan pelemahan ekonomi masih berlanjut tahun depan. IMF memperkirakan ekonomi global hanya tumbuh 2,9% tahun 2023.

0 komentar:

Posting Komentar