Kamis, 04 Agustus 2022

Perkenalkan Budaya Nusantara, Lomba Tumpeng akan Meramaikan Rangkaian Acara G20

 


Tumpeng adalah budaya asli Nusantara yang memiliki makna kental untuk sejarah Indonesia, maka dari itu diperkenalkan di Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang menjadi hajatan besar dan bersejarah bagi Indonesia.

Komunitas budaya Nawasena akan menggelar acara doa lintas agama dan Lomba Tumpeng Nusantara untuk meramaikan rangkaian acara G20 di Indonesia. “Tumpeng adalah budaya asli Nusantara, kearifan lokal dalam memaknai sebuah tumpeng pun beda-beda," kata Koordinator Nawasena, Wulandari Sawitri Candra Wila, dalam siaran pers bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rabu, 3 Agustus 2022.

Tumpeng, menurut Wulan, adalah budaya yang mengakar kuat di Indonesia. Makanan ini hampir selalu ada ketika kenduri. Smentara, Konferensi Tingkat Tinggi G20 adalah hajatan besar dan bersejarah bagi Indonesia. Acara tersebut dijadwalkan berlangsung di Bali pada November mendatang. “Ini peristiwa besar, kita semua harus gotong royong dalam mensukseskannya,” kata Wulandari. Lomba menghias tumpeng ini juga diharapkan bisa menjadi pintu gerbang memperkenalkan aset budaya Indonesia kepada dunia. 

Nawasena akan mulai mengadakan lomba tumpeng pada 11 Agustus, dimulai dari Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Menurut Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Restu Gunawan, mereka mendukung kegiatan yang dilakukan komunitas dan para pelaku budaya dalam upaya memperkuat ekosistem pemajuan kebudayaan.

Sebab, kata Restu, memajukan kebudayaan harus dilakukan secara gotong royong dengan berbagai pihak. “Kali ini kami bersama komunitas Nawasena dengan menggelar festival tumpeng yang menjadi simbol kerukunan, kekuatan, dan keselamatan,” ujarnya.

Festival tumpeng ini, kata Restu, akan diadakan di situs-situs cagar budaya. Sebab hal ini menjadi salah satu upaya untuk memperkuat pemajuan kebudayaan. Lomba tumpeng ini juga akan mendorong pemanfaatan cagar budaya dan objek pemajuan budaya untuk meningkatkan rasa bangga dan cinta Tanah Air dan juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong, berbagai pihak harus bergandengan tangan dalam menyukseskan pelaksanaan KTT G20. Kepentingan suksesi acara besar ini, menurut Usman, bukan hanya milik pemerintah, tapi, juga masyarakat secara umum. 

Hiruk pikuk persiapan KTT G20 harus menggema sampai pelosok negeri secara masif hingga ke akar rumput, kata Usman. Karena itu Usman mengaku sangat mendukung jika banyak elemen masyarakat yang ikut terlibat dalam KTT G20. 

“Lomba Tumpeng Nusantara diharapkan bisa menjadi doa anak bangsa dalam konferensi yang akan dihadiri oleh kepala negara anggota KTT,” ujarnya. 

Indonesia menjabat sebagai Presidensi G20 pada sepanjang tahun 2022, sejak ditunjuk di Presidensi G20 Italia pada 31 Oktober 2021. KTT G20 dijadwalkan berlangsung pada 15-16 November 2022. (HW/toz)

0 komentar:

Posting Komentar