Senin, 16 Januari 2023

Beras Srinuk Unggulan Klaten yang Jadi Lumbung Pangan Nasional

 


Pilihan beras lokal berkualitas semakin lengkap dengan kehadiran beras Srinuk, produk pertanian unggulan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang dahulu dikenal dengan nama beras Rojo Lele. Beras ini turut diperkenalkan oleh Gubernur Ganjar Pranowo saat menyalurkan program Bantuan Sosial bagi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) bulan September lalu.

Dukungan Ganjar Pranowo untuk penggunaan beras Srinuk sebagai salah satu cara menggaungkan produk lokal dan juga mewujudkan ketahanan pangan.

Seorang petani beras Srinuk, Harjono asal Desa Kepanjen, Kecamatan Delanggu, Klaten, menilai kedatangan Ganjar ke tempatnya untuk mengecek beras Srinuk sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap petani.

Pemerintah Kabupaten Klaten melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Klaten selaku pihak yang ikut meneliti beras Srinuk intens berusaha agar beras ini menjadi lebih baik.

Kabid Litbang Bappedalitbang Kabupaten Klaten Muhammad Umar Said mengatakan, penelitian Srinuk ini dibantu BATAN. Berawal dari keprihatinan beras asal Klaten, Rojolele, yang tidak banyak ditanam petani. Di antaranya karena masa tanamnya yang panjang yaitu hampir enam bulan. Padahal padi jenis lain 3-4 bulan saja dan batang padi Rojolele yang terlalu panjang karena terancam kena makan burung.

"Sehingga petani malas. di antaranya (tidak banyak nanam Rojolele) mudah roboh diserang angin dan burung sehingga sangat tidak worth it (layak) untuk petani, itu (Rojolele) sudah mau ditinggalkan," kata dia.

Bappedalitbang bekerja sama dengan BATAN mencari solusi agar merekayasa jenis padi biar lebih pendek umurnya supaya cepat panen, dan pendek batangnya supaya lebih diminati petani dan beras Klaten bisa bersaing lagi.


0 komentar:

Posting Komentar