This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 29 Juli 2023

Skenario ini Bisa Buat Anies Gagal Dapat Tiket Capres

 


Analisis LSI Denny JA mengungkap ada beberapa faktor yang berpotensi membuat bakal calon presiden (bacapres) yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, gagal mendapat tiket capres di Pilpres 2024. Hal ini dipengaruhi oleh partai-partai yang telah mengusung dia, baik Partai Demokrat maupun Partai Nasdem.

Setidaknya, ada empat poin yang membuat Anies bisa saja tidak memperoleh tiket capres. Poin pertama, adanya permohonan peninjauan kembali (PK) yang diajukan Moeldoko ke Mahkamah Agung (MA) terkait kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat. Terbaru pada bulan Mei 2023, Partai Demokrat versi Moeldoko mengajukan empat bukti baru ke MA agar kepengurusannya disahkan. Jika kepengurusan Partai Demokrat versi Moeldoko menang gugatan di MA, maka ada kemungkinan tidak lagi mengusung Anies.

"Agus Harimurti Yudhoyono (Ketua Umum Partai Demokrat) sendiri termasuk yang paling awal membuat pernyataan. Pengajuan peninjauan kembali ke MA berujung untuk menggagalkan Anies Baswedan menjadi Capres 2024," kata Peneliti LSI Denny JA,

Kedua, kasus korupsi pembangunan menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 1, 2, 3, 4, dan 5 Bakti Kementerian Kominfo tahun 2020-2022, yang menjerat mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang juga Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny G. Plate. Kejaksaan Agung (Kejagung) bahkan menyebut kasus korupsi BTS 4G bukan pidana biasa. Sebab, dari Rp 10 triliun yang dianggarkan, dugaan kerugian negara mencapai Rp 8 triliun. Menurut Ade, konteks dan suasana politik masa kini mudah menafsirkan peristiwa ini sebagai bagian dari tekanan politik, selain fakta bahwa pemberantasan korupsi memang menjadi prioritas pemerintahan yang bersih.

"Pemberantasan korupsi atas Johnny Plate dianggap tebang pilih. Ia pisau yang tajam untuk oposisi, tapi tumpul untuk kawan koalisi," beber Ade. Ketiga, bisnis Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, turut terkena dampak setelah memutuskan mendeklarasi Anies.

Salah satu bisnisnya yang terdampak, yaitu jasa katering selama 30 tahun di Freeport terancam diganti. Usaha lainnya yang terkena dampak adalah usaha di bidang properti miliknya dengan nilai sekitar Rp 8 triliun. Usaha ini macet, padahal rencananya mendapat pinjaman dari bank pemerintah. Lebih lanjut Ade menuturkan, jika Partai Demokrat atau Partai Nasdem tak lagi mencalonkan Anies, tiket capres Anies gagal didapat. Tanpa kehadiran salah satu partai itu, koalisi perubahan tak mencapai minimum 20 persen untuk pencalonan presiden.


Akan di Usung Sebagai Cawapres, Apakah Susi Pujiastuti Aktor dibalik Penyanderaan Pilotnya Oleh Teroris Papua?

 


Aparat TNI-Polri dilaporkan telah menyerang markas Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB pimpinan Egianus Kogoya pada Kamis, 23 Maret 2023 lalu, untuk bebaskan pilot Susi Air yang nyaris dua bulan disandera. Serangan digencarkan pukul 01.00 dini hari waktu setempat, sebagaimana diberitakan media Selandia Baru, Radio New Zealand.

Susi terkesan cuek terhadap kondisi pilot yang berkerja di penerbangan miliknya itu. Masyarakat menilai tidak ada langkah aktif yang dilakukan oleh susi untuk membantu membebaskan pilit yang ditawan oleh KKB. Masyarkat menduga susi lebih peduli dengan pencalonan dirinya menjadi cawapres anies ketimbang mengurusi pilot dari maskapai miliknya.

KKB pimpinan Egianus Kogoya belakangan tengah diburu tim gabungan TNI-Polri setelah melakukan aksi sabotase pesawat Susi Air dan menyandera pilot Philip Mehrtens dan lima penumpang pada 7 Februari lalu. Radio New Zealand mengabarkan serangan pada 23 Maret lalu kemudian memicu serangan balasan dari KKB. Sedikitnya tiga orang dikatakan tewas dalam insiden.

Tiga orang tersebut satu di antaranya dari pihak KKB. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim menembak empat personel keamanan Indonesia, menewaskan masing-masing satu personel TNI dan Polri. Selain itu, komandan KKB Egianus Kogoya disebut berada di markas saat serangan berlangsung. Sementara Philip Mertens belum diketahui apakah ada di markas saat operasi.

“Saya telah memverifikasi pernyataan tersebut dengan mengecek apa yang telah dilaporkan polisi Indonesia dan orang Papua,” Peneliti Human Rights Watch Indonesia, Andreas Harsono, dikutip Radio New Zealand.

Penyanderaan Pilot Susi Air Phillip Marthens bermula dari disabotasenya pesawat Susi Air oleh KKB pada 7 Februari 2022. Melansir Antara, pesawat dengan nomor penerbangan SI 9368 itu dilaporkan hilang kontak. Padahal pesawat seharusnya kembali lagi ke Timika pukul 07.40 WIT. Dua jam berselang, pesawat Susi Air memunculkan pemancar sinyal darurat atau emergency locator transmitter (ELT) dengan posisi aktif pukul 09.12 WIB.

Maskapai Susi Air langsung menanggapi sinyal darurat tersebut dengan pengiriman pesawat lain untuk memeriksa posisi. Namun pesawat tersebut ditemukan dalam kondisi terbakar di landasan Lapangan Terbang Distrik Paro. Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, dalam pernyataan tertulisnya mengaku pihaknya bertanggung jawab atas sabotase pesawat Susi Air. Perusakan dilakukan setelah landing di Lapangan Terbang Apro, Selasa 7 Februari 2023 pukul 06.17 WIT.

Juru bicara KKB itu juga mengaku telah menyandera pilot asal Selandia Baru. Sebby mengatakan tidak akan melepaskan Phillip Marthens sampai Selandia Baru dan negara-negara lain bertanggung jawab. Ia menyebut Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Eropa, harus bertanggung jawab karena telah mengirim senjata dan melatih TNI-Polri melawan warga Papua.

Dengan dasar itu, kata dia, maka pilot akan menjadi jaminan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB, Eropa, Amerika dan Australia untuk bicara karena mereka yang mengirim peralatan perang kepada Indonesia, melatih mereka untuk bunuh kami selama 60 tahun. “Oleh karena itu satu pilot disandera,” kata Sambom


Nasdem Tunjukkan Tanda Putus Asa Sejak Usung Anies Baswedan

 


Pegiat media sosial Yusuf Dumdum mengungkapkan bahwa Partai Nasdem telah menunjukkan tanda-tanda putus asa mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan.

Hal ini terlihat setelah banyak tokoh nasional yang menolak menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Anies Baswedan di pemilhan presiden atau Pilpres 2024 mendatang.

asa selama mengusung sosok Anies Baswedan, setelah banyak sekali tokoh nasional yang menolak untuk menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan," ucapnya.

Lebih lanjut, menurutnya sekarang Partai Nasdem sedang ketar-ketir dengan Anies berdasarkan pernyataan Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Effendiy Choirie atau akrab disapa Gus Choi.

"Nampaknya Partai Nasdem pun sekarang sudah mulai ketar-ketir dengan calon yang diusung untuk pemilu di 2024, dan hal ini terlihat dari apa yang telah disampaikan oleh Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu atau Bapilu Partai Nasdem yaitu Effendy Choirie," ujarnya.

Yusuf pun mulai mengungkapkan pernyataan Gus Choi bahwa berdasarkan survei, suara Anies tergerus oleh bakal capres PDIP Ganjar Pranowo dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto, dan di wilayah Jawa Timur serta Jawa Tengah belum signifikan.

"Jadi Effendy Choirie ini sempat mengaku khawatir, ternyata Nasdem ini khawatir karena melihat survei suara Anies Baswedan yang semakin tergerus oleh dua bakal calon presiden lainnya yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo," ucapnya

"Bahkan Effendi Choiri ini juga mengakui bahwa saat ini suara Anies Baswedan ini belum cukup signifikan untuk di dua provinsi yang semestinya menjadi penentu kemenangan dalam pemilihan presiden, Jawa Timur dan Jawa Tengah," tandasnya.


Anies Baswedan Ragukan PSSI, Sekarang Serang Balik FIFA Terkait Jakarta International Stadium

 


Ketua DPP PSI, Dedek Prayudi heran soal sikap pendukung Anies Baswedan yang kekeh rumput Jakarta International Stadium (JIS) sesuai standar search FIFA.

Hal itu setelah search FIFA mengeluarkan surat rekomendasinya. Menyatakan rumput JIS mesti diganti jika ingin jadi salah satu stadion perhelatan Piala Dunia.

Namun dalam narasi yang berkembang di kalangan pendukung Anies. Rekomendasi itu tidak murni dari FIFA. Tapi berdasar dari rekomendasi PSSI

“Kira-kira kenapa FIFA percaya dengan rekomendasi PSSI kalau memang gak kredibel?” kata Dedek Prayudi dikutip dari cuitannya di Twitter, Jumat (28/7/2023).

Ia pun menyerukan agar isu ini tak digoreng terus. Lalu menikmati sepak bolanya saja.

“Udahlah, hentikan drama politiknya. Nikmati aja sepakbolanya. Jangan semuanya dijadikan komoditas politik playing victim,” ujarnya.

Pasalnya, kata Dedek Prayudi, beberapa waktu lalu PSSI diragukan usai melontarkan pernyataan rumput JIS tak sesuai standar.

Namun setelah search FIFA yang menyatakan pernyataan serupa, keraguan kembali muncul.

Ia pun menyentil Geisz Chalifah. Loyalis Anies yang getol menyuarakan JIS sesuai standar search FIFA

“Kemaren PSSI yang diragukan, sekarang FIFA. Mosok yang bener cuma Geisz,” pungkasnya.


Tokoh Nasional Banyak Tolak Tawaran Cawapres Anies , Nasdem Akan Putar Arah Kemudi Jelang Pendaftaran?

 


Pegiat media sosial Yusuf Dumdum mengungkapkan penyebab banyak tokoh nasional tidak mau menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan.

Pasalnya dalam catatan Yusuf Dumdum setidaknya terdapat 5 tokoh nasional yang menolak menjadi cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.

"Mengapa banyak sekali tokoh nasional yang menolak untuk menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan, kan itu pertanyaannya, bahkan dalam catatan saya setidaknya ada 5 tokoh nasional yang menolak tawaran untuk menjadi cawapres mendampingi Anies Baswedan," bebernya.

Tokoh-tokoh tersebut yaitu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri Kamenparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, putri Presiden ke-4 Gus Dur yaitu Yenny Wahid, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

"Pertama yang menolak itu adalah Gubernur Jawa Timur saat ini yaitu Khofifah Indar Parawansa, kedua ini adalah sosok menkopolhukam Mahfud MD, ketiga Sandiaga Uno, keempat Yenny Wahid, dan kelima Andika Perkasa," ungkapnya dikutip WE NewsWorthy dari YouTube 2045 TV, Kamis (27/7).

"Memang bisa dibilang ya kubu Anies Baswedan ini sedang kebingungan kalau menurut saya, sekarang coba bayangkan saja hampir semua tokoh yang ditawari maju sebagai cawapres Anies Baswedan mereka ini selalu menolaknya," ujarnya.

"Dan hal ini semakin menyimpulkan bahwa posisi Anies Baswedan adalah kartu mati, harus diakui bahwa sulit bagi Anies Baswedan untuk bisa terus bersaing dengan dua calon teratas lainnya yaitu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto," tandasnya.


Rabu, 26 Juli 2023

Bingung Dalam Menata Kota Jakarta, Anies Akhirnya Gunakan Cara Lama Penggusuran dan Relokasi Warga

 


Anies Baswedan menelan ludah sendiri? Ah, sudah biasa. Anies Baswedan akhirnya setuju dengan kebijakan pendahulunya yang dulu dia kritik habis-habisan? Itu juga sudah biasa. Anies Baswedan tidak menepati janji kampanye? Sudah berulang kali dilakukannya.

Kali ini juga sama, Anies Baswedan menyatakan bahwa penggusuran tidak terhindarkan di Jakarta. Pernyataan ini disampaikannya saat meresmikan Kampung Produktif Tumbuh Cakung pada hari Kamis, 25 Agustus 2022.

“(Relokasi) tidak mungkin dihindari dalam pembangunan sebuah kota. Bayangkan ada sebuah kawasan dimana pemerintah harus bangun jalan tol, harus bangun LRT (light rail transit), pasti harus ada relokasi (warga). Jadi tidak mungkin tidak ada relokasi,” kata Anies

Kalimatnya sih memang benar. Dalam penataan kota bisa saja terjadi relokasi warga atau penggusuran. Hanya saja, rasanya seorang Anies Baswedan tidak pantas mengucapkan kalimat seperti itu jika mengingat pernyataannya saat kampanye dulu.

“Angkat tangannya tinggi-tinggi. Tunjukkan angka tiga. Mari kita kembali menjadi jadikan kota ini menjadi kota yang bukan gusur-menggusur, kota yang memberikan kepastian tempat tinggal. Kita menginginkan Jakarta jadi kota yang adil,” kata Anies

Bertolak belakang khan pernyataannya? Ini hanya satu dari sekian pernyataan Anies saat kampanye yang menyatakan menolak penggusuran. Dia biasanya mengubah kata menggusur dengan kata menata sehingga kelihatan lebih manis. Rupanya ucapan manis seperti itu disukai oleh warga Jakarta sehingga memilih Anies menjadi gubernurnya. Hasilnya? Remuk redam.

Anies Baswedan juga masih berusaha mencari muka ketika meresmikan kampung susun di Cakung itu. Kampung susun ini diperuntukkan bagi warga Bukit Duri yang digusur pada tahun 2016. Saat itu, pemprov DKI menggusur Bukit Duri sebagai bagian upaya normalisasi sungai Ciliwung. Karena ada warga yang menolak, maka penggusuran berlangsung alot dan sempat terjadi keributan antara aparat dengan warga.

“Saya ingin garis bawahi pentingnya untuk kami bisa menyelenggarakan hal seperti ini sebelum eksekusi pembangunan dilakukan. Toh ujungnya bisa tinggal di tempat yang layak bukan? Seringkali pemerintah itu terbalik prosesnya, harusnya kami siapkan solusinya. Kalau saat itu sudah dibahas rumah begini, tenang semua bukan? Semua punya kesempatan,” kata Anies lebih lanjut.

Memang benar-benar piawai dalam menata kata dan menyembunyikan fakta sebenarnya. Saat penggusuran Bukit Duri tahun 2016, warga yang rumahnya terkena gusur sudah diberikan solusi untuk pindah ke Rusun Rawa Bebek. Solusinya sudah diberikan sejak lama tetapi solusi itu dianggap tidak ada karena ada warga yang ngeyel. Kalau dulu tidak ada yang ngeyel, pasti sudah mendapat hunian nyaman sejak tahun 2016. Tidak perlu menunggu sampai tahun 2022. Begitu bukan?

Selain itu, Anies seolah tidak melihat kenyataan bahwa pada masa kepemimpinannya pun ada penggusuran paksa. LBH Jakarta menerbitkan data tersebut pada tahun 2021. Data yang disampaikan adalah data penggusuran yang terjadi di Jakarta pada tahun 2017 hingga 2019. Beberapa penggusuran itu pun dilakukan dengan paksa tanpa ada musyawarah terlebih dahulu. Yah, hal seperti ini pasti tidak diingat Anies lah karena merugikan citranya.

Selesainya kampung susun di Cakung ini tetap harus diapresiasi. Anies berhasil memenuhi janjinya memberikan hunian layak untuk warga Bukit Duri yang tergusur. Paling tidak dengan ini kita tahu bahwa sebenarnya Anies setuju dengan Ahok untuk memberikan hunian layak berupa rusun kepada warga yang terkena relokasi untuk pembangunan. Dulu mengkritik habis tetapi ujungnya mengikuti juga khan?

Yah, begitulah Anies Baswedan yang sekarang sedang sibuk membangun citra. Dia dikejar waktu karena panggungnya sebagai gubernur akan berakhir pada bulan Oktober. Berbagai cara dilakukannya agar orang terus membicarakannya sebagai pemimpin yang hebat, meskipun sering harus menelan ludahnya sendiri. Bagi saya, hal seperti itu justru menunjukkan dia bukan pemimpin yang hebat karena plin-plan dan tidak bisa dipercaya.


Anies Baswedan Tak Membantah Tuduhan , Gunakan Politik Identitas Untuk Menang Pilkada Jakarta

 


Bacapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, bicara terkait politik identitas saat menghadiri forum diskusi dengan pemimpin dan kepala redaksi media massa di Surabaya yang diselenggarakan Partai NasDem. Anies Baswedan mengatakan politik identitas tak bisa dihindari lantaran ia sudah menggunakan siasat tersebut sejak pilkada 2017. Bahkan Ketum Nasdem Surya Paloh mengaku gelar Anies Bapak Politik Identitas sulit dilepas.

Anies lantas bercerita tentang apa yang terjadi pada Pilkada DKI 2017, di mana kala itu yang bersaing adalah paslon dengan latar belakang beda agama. Anies berpasangan dengan Sandiaga Uno melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.

"Yang terjadi pada 2017, calon yang bersaing agamanya berbeda. Maka identitasnya yang terlihat adalah agama. Itu akan terus terjadi selama calonnya punya identitas berbeda, baik gender, suku, maupun agama," jelas Anies.

Oleh sebab itu, kata Anies, penting bagi tiap calon yang bersaing dalam pemilu untuk memiliki strategi untuk membuat kubu seperti yang anies lakukan. Dia juga tidak masalah jika kemudian ada yang tidak menyukai dirinya yang penting ia bisa menjadi presiden dengan cara apapun.

“tidak masalah jika anda tidak suka dengan saya. Tapi saya akan selalu mengajak siapapun untuk untuk bergabuk dengan saya dan merubah Indonesia menjadi negara khilafah melalui jalan politik identitas” ujar anies