Senin, 27 Juni 2022

Indonesia Presidensi G20 Hingga November 2022, Bagaimana Penentuannya?

 


G20 merupakan kepanjangan dari Group of Twenty, yakni forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara dan satu kawasan ekonomi Uni Eropa.  Dikutip dari laman Bank Indonesia, G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia. 

Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

Sejak 2008, G20 telah bersidang sedikitnya sekali setahun, dengan pertemuan puncak yang melibatkan kepala pemerintahan atau negara masing-masing anggota, menteri keuangan, menteri luar negeri, dan pejabat tinggi lainnya. Sementara itu, Uni Eropa diwakili oleh Komisi Eropa dan Bank Sentral Eropa.

Dilansir dari laman Sherpa G20 Indonesia, G20 tidak memiliki Sekretariat permanen. Karena itu, dalam proses dan sistem kerjanya, G20 menentukan tuan rumah atau presidensi yang ditetapkan melalui konsensus pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) berdasarkan rotasi kawasan dan berganti setiap tahun.

Indonesia Presidensi G20

Selain itu, untuk memastikan seluruh pertemuan G20 dapat berjalan lancar setiap tahun, presidensi yang terpilih bersama-sama dengan presidensi sebelumnya dan presidensi tahun selanjutnya yang disebut dengan Troika secara insentif melakukan koordinasi kesinambungan agenda prioritas G20.

Dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri Saat ini Indonesia sebagai bagian dari G20, untuk pertama kalinya memegang Presidensi G20 yang berlangsung selama satu tahun mulai 1 Desember 2021 sampai 30 November 2022. Indonesia terpilih menjadi Presidensi G20 pada perhelatan G20 di Roma, Italia, pada 31 Oktober 2021. Serah terima kekuatan atau handover diberikan langsung oleh Perdana Menteri (PM) Mario Draghi kepada Presiden Joko Widodo.

Jokowi menjelaskan bahwa Presidensi G20 Indonesia akan mendorong upaya bersama untuk pemulihan ekonomi dunia dengan tema besar 'Recover Together, Recover Stronger'. Pertumbuhan yang inklusif, people-centered, serta ramah lingkungan dan berkelanjutan, menjadi komitmen utama kepemimpinan Indonesia di G20.

"Upaya tersebut harus dilakukan dengan cara luar biasa, terutama melalui kolaborasi dunia yang lebih kokoh, dan inovasi yang tiada henti. G-20 harus menjadi motor pengembangan ekosistem yang mendorong kolaborasi dan inovasi ini. Hal ini yang harus terus kita perdalam pada pertemuan-pertemuan kita ke depan," kata Jokowi.

Setidaknya ada 3 keuntungan utama yang akan dirasakan oleh Indonesia selaku pemegang Presidensi G20. Keuntungan tersebut meliputi bidang ekonomi, pembangunan sosial, dan politik.

0 komentar:

Posting Komentar